KESEHATAN MENTAL
1.Pengertian
 4 madzab keilmuan yang memberikan definisi kesehatan mental
Menurut erikson ( psikososial ) : Konsep sehat sendiri mempunyai arti yang sangat luas. Sehat bukan sekedar berarti tidak sakit melainkan pengertiannya bisa lebih luas dari itu. Menurut kamus bahasa Indonesia modern, kata sehat berarti : dalam keadaan yang baik sekujur badan serta bagian-bagiannya, bebas dari penyakit, dalam keadaan waras ; mendatangkan kebaikan pada badan ; baik dalam keadaan biasa atau normal pikirannya; berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam definisi lain,sehat adalah kondisi seseorang dimana seluruh bagian dari manusia dapat bekerja sama dengan baik,sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sedangkan kata mental atau mentalitas berarti : cara berfikir dan berperasaan (afeksi,kognisi,dan konasi). Dengan kata lain mengacu pada kondisi internal individu.
Kes-Men : Metode / usaha-usaha untuk mencapai mental yang sehat.
Kesehatan Mental menurut WHO, seseorang yang sehat mental/jiwanya : merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup, menerima orang lain apa adanya (ber-empati dan tidak berprasangka) , serta bersikap positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain.
Kes-Men juga dapat dilihat dari berbagai Aspek : Intelektual, Sosial, Spiritual-Moral, Emosional.
MESANA EN CORPORESANO : Dalam Tubuh Yang Sehat Terdapat Jiwa yang Kuat
CORPORESANO EN MENASA :  Dalam Jiwa yang Kuat terdapat Tubuh Yang Sehat ( sumber : gunadarma.ac.id ) 
Alexander Schneider , ilmu Kesehatan mental adalah ilmu yang mengembangkan dan menerapkan seperangkat prinsip yang praktis dan bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesejahteraan psikologis organisme manusia dan mencegah gangguan mental serta ketidak kemampuan menyesuaikan diri. 
Samson, sin dan hofilena ; ilmu kesehatan mental sebagai ilmu yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara fungsi fungsi mental sebagai ilmu yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara fungsi mental yang sehat dan mencegah ketidak mampuan menyesuaikan diri atau kegiatan kegiatan mental yang kalut 
DB Klein ; Ilmu kesehatan mental adalah ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit mental dan mengingkatkan kesehatan mental 
Louis P Thrope ; ilmu kesehatan mental adalah tahap psikologi yang bertujuan untuk mencapai dan memelihara kesehatan mental. 
 Periodesasi perkembangan ilmu kesehatan mental :
Zaman Prasejarah 
 Manusia purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, artritis, dll
Zaman peradaban awal 
 1. Phytagoras ( orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental )
 2. Hypocrates ( Ia berpendapat penyakit / gangguan otak adalah penyebab penyakit mental
 3. Plato , menurutnya gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagiaan  lagi dari dewa dewa
 Zaman Renaissesus
 Pada zaman ini di beberapa negara eropa , para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat  mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul
ERA PRA ILMIAH 
 1. Kepercayaan Animisme
  Sejak zaman dulu gangguan mental telah muncul dalam konsep primitif, yaitu  kepercayaan terhadap faham animisme bahwa dunia ini diawasi atau dikuasai oleh roh-roh atau  dewa-dewa. Orang Yunani kuno percaya bahwa orang mengalami gangguan mental, karena  dewa marah kepadanya dan membawa pergi jiwanya. Untuk menghindari kemarahannya, maka  mereka mengadakan perjamuan pesta (sesaji) dengan mantra dan kurban.
 2. Kepercayaan Naturalisme
 Suatu aliran yang berpendapat bahwa gangguan mental dan fisik itu akibat dari alam.  Hipocrates (460-367) menolak pengaruh roh, dewa, setan atau hantu sebagai penyebab sakit.  Dia mengatakan, “Jika anda memotong batok kepala, maka anda akan menemukan otak yang  basah, dan mencium bau amis. Tapi anda tidak akan melihat roh, dewa, atau hantu yang melukai  badan anda.
  Seorang dokter Perancis, Philipe Pinel (1745-1826) menggunakan filsafat polotik dan  sosial yang baru untuk memecahkan problem penyakit mental. Dia terpilih menjadi kepala  Rumah Sakit Bicetre di Paris. Di rumah sakit ini, pasiennya dirantai, diikat ketembok dan  tempat tidur. Para pasien yang telah di rantai selama 20 tahun atau lebih, dan mereka dianggap  sangat berbahaya dibawa jalan-jalan di sekitar rumah sakit. Akhirnya, diantara mereka banyak  yang berhasil, mereka tidak lagi menunjukkan kecenderungan untuk melukai atau merusak  dirinya.
 B. ERA MODERN
  Perubahan luar biasa dalam sikap dan cara pengobatan gangguan mental terjadi pada  saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika pada tahun 1783. Ketika itu  Benyamin Rush (1745-1813) menjadi anggota staf medis di rumah sakit Pensylvania. Di rumah  sakit ini ada 24 pasien yang dianggap sebagai lunaticseorang gila atau sakit ingatan).  Pada  waktu itu sedikit sekali pengetahuan tentang penyebab dancara menyembuhkan penyakit  tersebut. Akibatnya pasien-pasien dikurung dalam ruang tertutup, dan mereka sekali-kali  diguyur dengan air.
  Rush melakukan suatu usaha yang sangat berguna untuk memahami orang-orang yang  menderita gangguan mental tersebut melalui penulisan artikel-artikel. Secara  berkesinambungan, Rush mengadakan pengobatan kepada pasien dengan memberikan dorongan  (motivasi) untuk mau bekerja, rekreasi, dan mencari kesenangan.
  Pada tahun 1909, gerakan mental Hygiene secara formal mulai muncul. Perkembangan  gerakan mental hygiene ini tidak lepas dari jasa Clifford Whitting Beers (1876-1943) bahkan  karena jasanya itu ia dinobatkan sebagai “The Founder of the MentalHygiene Movement† dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan pengobatan  gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi. 
  Secara hukum, gerakan mental hygiene ini mendapat pengakuan pada tanggal 3 Juli  1946, yaitu ketika presiden Amerika Serikat menandatangani The National Mental Health Act.,  yang berisi program jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan kesehatan mental  seluruh warga masyarakat.
2. Tujuan
 Bebarap tujuan yang terkandung dalam dokumen tersebut meliputi
 1) Meningkatkan kesehatan mental seluruh warga masyarakat Amerika Serikat, melalui  penelitian, investigasi, eksperimen, penayangan kasus-kasus, diagnosis, dan pengobatan
 2) Membantu lembaga-lembaga pemerintah dan swasta yang melakukan kegiatan penelitian dan  meningkatkan koordinasi antara para peneliti dalam melakukan kegiatan dan mengaplikasikan  hasil-hasil penelitiannya
 3) Memberikan latihan terhadap para personel tentang kesehatan mental
 4) Mengembangkan dan membantu negara dalam menerapkan berbagai metode pencegahan,  diagnosis, dan pengobatan terhadap para pengidap gangguan mental.
  Pada tahun 1950, organisasi mental hygiene terus bertambah, yaitu dengan berdirinya  National Association for Mental Health. Gerakan mental hygiene ini terus berkembang sehingga  pada tahun 1975 di Amerika terdapat lebih dari seribu perkumpulan kesehatan mental. Di  belahan dunia lainnya, gerakan ini dikembangkan melalui The World Federation forMental  Health dan The World Health Organization. ( sumber : http://riani-fajrin.blogspot.com/2010/04/ kesehatan-mental.html )
  Sebuah ilmu dengan objek telaah perilaku manusia tidak dapat berdiri sendiri. Jelaskan  ilmu apa saja kah yang berperan dalam memahami kesemen menjadi lebih komprehensif :
1.Antropologi kesehatan 
2.Psikologi kesehatan 
3.Sosial kesehatan 
 Menurut Weaver :
  Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani berbagai  aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1)
  Psikologi Kesehatan juga mempelajari aspek-aspek psikologis dari pencegahan dan  perawatan sakit. Seorang psikologi kesehatan misalnya, membantu mereka yang bekerja di  lingkungan yang memiliki tingkat stress yang tinggi untuk mengelola stress dengan efektif,  sehingga tekanan yang dialami di lingkungan kerja tidak mempengaruhi kesehatan mereka.  Seorang psikolog kesehatan juga dapat bekerja dengan mereka yang sedang menderita suatu  penyakit agar dapat menyesuaikan mental dan fisik mereka dengan penyakit tersebut atau untuk  mematuhi treatment yang dirancang oleh dokter yang merawatnya.  ( http://evantherapy.wordpress.com/2010/03/20/memahami-psikologi-kesehatan/ )
 Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan yang menangani berbagai aspek  dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1)
A. KETERKAITAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN KESEHATAN MENTAL
 (1) Kesehatan mental merupakan kunci dari penyesuaian diri yang sehat
 (2) Kesehatan mental merupakan bagian integral dari proses adjusment secara keseluruhan
 (3) Kualitas mental yang sehat merupakan fundamen yang penting bagi good adjusment
B. PENYESUAIAN YANG NORMAL (WELL ADJUSMENT)
  Seseorang dapat dikatakan memiliki penyesuaian diri yang normal, yang baik, apabila  dia mampu memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya secara wajar, tidak merugikan diri  sendiri dan lingkungannya, serta sesuai dengan norma agama. Penyesuaian yang normal ini  memiliki karakteristik sebagai berikut (Schneiders, 1964: 2740276)
 1. Absence of excessive emotionality (terhindar dari ekspresi emosi yang berlebihan,  merugikan, tidak mampu mengontrol diri)
 2. Absence of psychological mechanisme (terhindar dari mekanisme-mekanisme psikologis,  seperti rasionalisasi, agresi, kompensasi, dsb)
 3. Absence of the sense of personal frustration (terhindar dari perasaan frustasi atau kecewa  karena tidak terpenuhinya kebutuhannya)
 4. Rational deliberation and self-direction (memiliki pertimbangan rasional, yaitu mampu  memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang matang dan mengarahkan diri sesuai  dengan keputusan yang diambil)
 5. Ability to learn (mampu belajar, mampu mengembangkan dirinya dalam upaya memenuhi  kebutuhan atau mengatasi masalah)
 6. Utilization of past experience (mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu, bercermin ke  masa lalu baik yang terkait dengan keberhasilan maupun kegagalan untuk mengembangkan  kualitas hidup yang lebih baik)
7. Realistic, objective attitude (mampu menerima kenyataan yang dihadapi secara wajar, mampu menghindari, merespon situasi atau masalah secara rasional, tidak didasari oleh prasangka buruk)
C. PENYESUAIAN YANG MENYIMPANG
1. Reaksi Bertahan (deference reaction = flight from self)
Orang ini berusaha mempertahankan diri sendiri, seolah-olah tidak mengalami kegagalan, menutupi kegagalan, atau kelemahan dirinya dengan cara-cara atau alasan-alasan tertentu.
Mekanisme pertahanan diri ini dilatarbelakangi oleh dasar-dasar psikologis, seperti :
a. Inferiority (inferioritas = perasaan rendah diri)
b. The sense of inadequacy (perasaan tidak mampu)
c. The sense of failure (perasaan gagal)
d. The sense of guilt (perasaan bersalah)
Mekanisme pertahanan memiliki beberapa bentuk, yaitu seperti berikut :
a. Kompensasi
Merupakan usaha-usaha yang biasanya tidak disadari untuk menutupi keterbatasan atau kelemahan dengan cara megembangkan respon-respon yang dapat mengurangi ketegangan dan frustasi sehingga dapat meningkatkan penyesuaian individu.
b. Sublimasi
Pengarahan energi-energi drive atau motif secara tidak sadar ke dalam kegiatan-kegiatan yang dapat diterima secara sosial maupun moral.
c. Rasionalisasi
Sebagai upaya mereka-reka alasan untuk menutupi situasi tidak nyaman, tidak dapat diterima, atau merusak, keutuhan pribadi (ego) atau status.
d. Sour Grape (anggur masam)
Sikap menipu diri sendiri (self-deception), sikap sour grape ini merupakan indikasi ketidakmampuan dan kelemahan kepribadian karena mendistori kenyataan.
e. Egosentrisme dan Superiority
Perbuatan pura-pura yang tidak disadari untuk mencapai kualita superior, dan usaha untuk menyembunyikan inferioritasnya.
f. Introjeksi dan Identifikasi
Pertahanan diri ini berusaha untuk memelihara atau melindungi ego dari kelemahannya. Introjeksi merupakan mekanisme dalam mana individu berusaha mengasimilasi kualitas-kualitas yang diingini atau disenangi dari orang lain / kelompok.
g. Proyeksi dan Sikap Mencela
Mekanisme pertahanan diri dimana individu melepas dirinya keadaan yang tidak diinginkan dengan cara mengkambinghitamkan orang lain atau sesuatu dengan penyebabnya.
h. Represi
Merupakan proses penekanan pengalaman, dorongan, keinginan, atau pikiran yang bertentangan dengan prinsip-prinsip moral dan sosial ke alam tak sadar, akrena hali itu mengancam keamanan egonya.
Seorang dikatakan sehat mental jika seorang tersebut tidak menderita kecemasan, depresi, atau bentuk bentuk simtomatologis, sedangkan pengetahuan, kesejahteraan psikologis, mengartikan kesehatan mental sebagai adanya sesuatu yang positif
sehat menurut froid -> apabila struktur id dalam diri manusia, lebih besar dari ego dan superego.
Kepribadian yang tidak sehat menurut froid adalah strukutur ego dalam diri manusia lebih besar dari id dan super ego
Senin, 21 Februari 2011
KESEHATAN MENTAL
Diposting oleh Restu Aska di 10:56:00 AM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
0 komentar:
Posting Komentar