Dalam proses pengambilan keputusan remaja dipengaruhi selain untuk faktor-faktor dalam dirinya juga oleh faktor lain dari lingkungannya seperti kondisi sosial budaya atau sejarah-sejarah di masa lalu, keluarga, teman, status sosial, ekonomi dan politik yang dapat mempermudah atau mempersulit bagi remaja untuk mengambil suatu keputusan yang efektif adalah keputusan terbaik yang dapat diambil dalam situasi yang tenang. Individu tidak dapat mengambil keputusan kecuali jika individu mengetahui mengapa itu diambil (Allan, 1991).
Menurut Kemdal dan Montgomery (dalam Ranyard, dkk, 1997), ada beberapa faktor yang berperan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seseorang, yaitu :
a.Preferences : Adanya keinginan, juga harapan, impian dan tujuan yang ingin dicapai dalam keputusan yang akan dibuat nanti
b.Values : Seberapa besar nilai dari keputusan tersebut, dan hasil yang akan diperoleh
c.Beliefs : Hipotesis dan teori, misalnya mengetahui konsekuensi dari keputusan yang akan diambil
d.Emotions : Reaksi terhadap situasi, atau kehadiran orang lain yang mempengaruhi pengambilan keputusan. Reaksi ini bisa berupa emosi positif (kebahagiaan, rasa cinta atau suka, dan harapan) atau bisa berupa emosi negatif (tidak bahagia, rasa benci atau tidak suka, rasa takut, perasaan malu atau bersalah, menyesal dan kebingungan)
e.Circumstances : Peristiwa eksternal, komponen-komponen lingkungan dan pengaruh dari orang lain, yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
f.Actions : Interaksi yang aktif dengan lingkungan dalam mencari dan mengumpulkan informasi, membuat rencana dan kemudian membuat keputusan
Minggu, 21 November 2010
faktor-faktor mempengaruhi pengambilan keputusan
Diposting oleh Restu Aska di 9:15:00 AM 0 komentar
Perilaku Agresif pada Anak Jalanan
Seperti telah diketahui bahwa di kota-kota besar banyak hal yang negatif dan bentuk-bentuk agresi yang dilakukan anak jalanan. Anak yang selalu hidup dengan orang tua yang terbiasa menggunakan bahasa kekerasan (sering menampar, memukul, menganiaya karena kesalahan kecil) jika sudah melampaui batas toleransi anak, maka anak cenderung memilih keluar dari rumah dan hidup dijalanan. Hal-hal yang seperti ini yang dapat menimbulkan tingkat agresivitas yang tinggi pada anak jalanan karena dia merasa ditolak dan tersisihkan (Wahjana, 2001).
Salah satu penyebab agresi pada anak dapat ditimbulkan dari faktor kemiskinan, bila seorang anak dibesarkan dalam lingkungan kemiskinan, maka perilaku agresif mereka secara alami mengalami penguat (Condles dalam Badingah, 1993)
Diposting oleh Restu Aska di 9:00:00 AM 0 komentar